Moeslim.id | Al Ashma’i adalah seorang ulama bahasa Arab yang paling trekenal. Oleh karenanya ia biasa duduk di majelisnya Harun Al Rasyid bersama para ulama lainnya.
Apabila ulama-ulama lain berbeda pendapat tentang suatu permasalahan, maka Harun Al Rasyid menoleh kepada Al Ashma’i sambil mengatakan; “Bagaimana pendapatmu wahai Al Ashma’i?”.
Artinya Harun Al Rasyid menjadikan pendapatnya sebagai rujukan. Karena bahasanya inilah Al Ashma’i menduduki kedudukan yang mulia.
Al Ashma’i biasa mengajarkan orang-orang bahasa Arab. Pada suatu hari, ketika Al Ashma’i sedang mengutip sebuah ayat Al Quran;
وَالسَّارِقُ وَالسَّارِقَةُ فَاقْطَعُوا أَيْدِيَهُمَا جَزَآءً بِمَا كَسَبَا نَكَالاً مِّنَ اللهِ وَاللهُ غَفُوْرٌ رَحِيْمٌ
“Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya (sebagai) pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.
Salah seorang orang Arab badui yang hadir di pelajaran tersebut mengatakan; “Wahai Ashma’i, perkataan siapa itu?”.